Masih ingat dengan KPK dan FPB?
KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dan FPB (Faktor Tersekutuan Terbesar) merupakan salah satu hal yang dipelajari waktu kita menempuh sekolah dasar (SD). Pada saat SD, terkadang kita diminta untuk menghitung KPK dan FPB dari bilangan 24 dan 36. Soal seperti itu dulu bukan soal yang mudah namun sekarang dengan mudah kita bisa menjawab bahwa KPK dan FPB dari 24 dan 36 berturut-turut adalah 72 dan 12. Bagaimana menentukan KPK dan FPB dari dengan
? Apakah cukup mudah atau malah cukup sulit?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, pada artikel ini akan diberikan pembahasan mengenai KPK dan FPB secara lebih detail dibandingkan pada waktu sekolah dasar.
Sifat Dasar
Diberikan bilangan asli dan
.
- Bilangan asli terbesar
sedemikian hingga
habis membagi
dan
disebut faktor persekutuan terbesar (FPB atau GCD) dari
dan
. Dinotasikan dengan
.
- Bilangan asli terbesar
sedemikian hingga
dan
habis membagi
disebut Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK atau LCM) dari
dan
. Dinotasikan dengan
.
Bilangan asli dan
dikatakan relatif prima atau koprima jika
. Berikut adalah teorema untuk menghitung nilai FPB dan KPK yang telah kita kenal sejak SD menggunakan faktorisasi kanonik.
Teorema 1
[box]
Diberikan bilangan asli dan
. Jika
dan
di mana
merupakan bilangan prima berbeda dan
merupakan bilangan bulat non-negatif untuk
, maka
[/box]
Berikut adalah salah satu akibat langsung dari sifat sebelumnya.
Akibat 1
[box]
Diberikan bilangan asli dan
. Berlaku
[/box]
[learn_more caption=”Bukti:” state=”open”]
Misalkan dan
di mana
merupakan bilangan prima berbeda dan
merupakan bilangan bulat non-negatif untuk
. Perhatikan bahwa untuk sebarang bilangan real
, dipunyai
. Akibatnya
[/learn_more]
Teorema 2
[box] Diberikan bilangan asli dan
. Misalkan
dan
.
-
- Jika
dan
untuk suatu bilangan asli
, maka
.
- Jika
dan
untuk suatu bilangan asli
, maka
. [/box]
- Jika
[learn_more caption=”Bukti:” state=”open”]
Misalkan . Andaikan
. Karena
habis membagi
dan
, maka
dan
untuk suatu bilangan asli
. Akibatnya,
dan
sehingga
habis membagi
dan
yang merupakan suatu kontradiksi sebab
dan
. Cara yang serupa dapat digunakan untuk membuktikan poin 2. Rincian pembuktian diserahkan kepada pembaca.
[/learn_more]
Teorema 3
Diberikan bilangan asli dan
. Misalkan
dan
.
- Jika
habis membagi
dan
, maka
.
- Jika
dan
habis membagi
, maka
.
[learn_more caption=”Bukti:” state=”open”]
Misalkan dan
merupakan faktorisasi kanonik dari
dan
. Karena
habis membagi
dan
, maka jelas bahwa
dan
untuk setiap
. Akibatnya,
sehingga jelas bahwa
. Cara yang serupa dapat digunakan untuk membuktikan poin 2. Rincian pembuktian diserahkan kepada pembaca.
[/learn_more]
Teorema 4
Diberikan bilangan asli dan
. Jika
untuk suatu bilangan asli
dan
, maka
.
[learn_more caption=”Bukti:” state=”open”]
Misalkan dan
. Karena
membagi ruas kanan dari persamaan
, maka
. Akibatnya,
memebagi
dan
sehingga menurut Teorema 4, diperoleh
.
Di lain pihak, perhatikan bahwa membagi ruas kanan dari persamaan
, sehingga
. Akibatnya,
merupakan faktor persekutuan
dan
, sehingga menurut Teorema 4, diperoleh
. Akibatnya,
dan teorema terbukti.
[/learn_more]
0 Comments