Di dalam toples Andi, terdapat 97 permen. Andi mengambil 5 permen untuk dia berikan kepada 5 temannya dimana masing-masing mendapatkan 1 permen, sehingga permen Andi tersisa 92 buah. Lalu Andi mengambil 5 permen lagi untuk dibagikan kepada 5 teman tadi dengan cara yang sama, berakibat permen di toples tersisa 87 buah. Proses tersebut Andi lakukan secara terus-menerus sampai permen di toples kurang dari 5.

Kita dapat menghitung bahwa Andi melakukan proses tersebut 19 kali, sehingga masing-masing teman Andi mendapatkan 19 buah permen. Di sisi lain, kita juga dengan mudah mengetahui bahwa sisa permen di dalam toples Andi adalah 2 buah permen.

Secara matematis, ini dapat kita tuliskan sebagai 97-\underbrace{5-5-\cdots-5}_{\text{19 kali}}=2 atau 97 = 5\times 19+2, dimana 19 kita katakan sebagai hasil bagi dan 2 adalah sisa pembagian.

Permasalahan di atas dapat digeneralisasi menjadi sebuah teorema yang terlihat cukup trivial, namun sangat berguna.

Teorema [Algoritma Pembagian] [box]
Untuk setiap bilangan bulat positif a dan b terdapat dengan tunggal pasangan bilangan bulat non-negatif (q,r) sedemikian sehingga b=aq+r dimana 0\leq r < a. Selanjutnya, q dikatakan sebagai \textbf{hasil bagi} dan r adalah \textbf{sisa pembagian} ketika b dibagi oleh a.[/box]

[learn_more caption=”Bukti:” state=”open”] Pertama, ditunjukkan eksistensi (q,r). Dibagi 3 kasus.

Kasus 1:  a>b.
Jika a>b, dapat dipilih q=0 dan r=b<a, sehingga dapat dituliskan dalam

    \[b=a\cdot 0+b=aq+r.\]

Dalam kasus ini, kita peroleh pasangan (q,r)=(0,b).

Kasus 2: a=b.
Jika a=b, dapat dipilih q=1 dan r=0 sehingga dapat dituliskan dalam

    \[b=b\cdot1+0=aq+r.\]

Untuk kasus ini, diperoleh pasangan (q,r)=(1,0).

Kasus 3: a<b.
Diasumsikan a<b. Terdapat bilangan asli n sehingga na>b. Karena himpunan bilangan asli \textit{well-ordered}, terdapat bilangan asli terkecil q+1 sehingga (q+1)a>b. Berdasarkan minimalitas q+1, kita peroleh qa\leq b.
Dengan memilih r=b-qa, didapat b=qa+r dengan 0\leq r < a.

Dari 3 kasus di atas, kita telah membuktikan eksistensi (q,r). Selanjutnya, akan dibuktikan ketunggalannya.

Diasumsikan terdapat (q',r') yang juga memenuhi b=aq'+r' dengan 0\leq r' < a. Oleh karena itu, kita peroleh

    \[aq+r=aq'+r' \Leftrightarrow a(q-q')=r'-r.\]

Sehingga a|r'-r. Dengan sifat keterbagian, maka a \leq |r'-r| atau |r'-r|=0. Karena 0\leq r, r' <a, maka 0\leq |r'-r|<a dan menyebabkan a \leq |r'-r| tidak mungkin. Ini berakibat |r'-r|=0, yang terpenuhi hanya saat r'=r. Dengan mudah kita juga akan memperoleh q'=q. Ketunggalan terbukti. [/learn_more]

Teorema di atas menjamin setiap pembagian dua bilangan asli akan menghasilkan hasil bagi dan sisa yang unik (tunggal).

Teorema di atas dapat diperluas menjadi bilangan bulat.

Teorema [Generalisasi Algoritma Pembagian]
[box] Untuk sebarangn bilangan bulat a dan b dimana a \neq 0, terdapat dengan tunggal pasangan bilangan bulat (q,r) sedemikian sehingga b=aq+r dan 0\leq r < |a|.
[/box]

Berikut adalah contoh penggunaan algoritma pembagian.

  1. Bilangan genap n dapat dinyatakan dalam n=2k dimana k\in \mathbb{Z}.
  2. Bilangan ganjil n dapat dinyatakan dalam n=2k+1 dimana k \in \mathbb{Z}.
  3. Untuk setiap bilangan bulat n, n^2+n adalah bilangan genap.
  4. Jika n bilangan bulat yang tidak habis dibagi 3, maka n^2=3m+1 untuk suatu bilangan bulat m.
  5. Jika n bilangan ganjil, maka n^2=8m+1 untuk suatu bilangan bulat m.
  6. Jika n bilangan bulat, n^2=4m atau n^2=4m+1 untuk suatu bilangan bulat (non-negatif) m.
  7. Jika n bilangan genap, n^2=8m atau n^2=8m+4 untuk suatu bilangan bulat (non-negatif) m.
  8. Jika p adalah bilangan prima yang lebih besar dari 3, maka p dapat dinyatakan dalam 6m+1 atau 6m+5 untuk suatu bilangan bulat m.

Bukti contoh penggunaan contoh di atas dapat digunakan Pembaca sebagai latihan.

 

 

Categories: Materi

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.