Kongruensi merupakan cara lain untuk menyajikan keterbagian. Keterbagian merupakan kejadian khusus dari kongrensi ini.
Pada Artikel ini akan dibahas definisi kongruensi dan sifat-sifatnya.
Pengertian dan Definisi Kongruensi
Seperti halnya pada keterbagian, kongruensi berhubungan dengan suatu bilangan bulat tertentu sebut saja yang nantinya akan disebut dengan modulo
. Notasi dari kongruensi adalah
dan dibaca kongruen. Sebagai contoh
dibaca sebagai
kongruen dengan
modulo
Seringkali untuk menyingkat penulisan, tanda kurung biasanya tidak ditulis. Dalam hal
tidak kongruen dengan
kita tulis dengan
.
Definisi 1 (Definisi Modulo)
[box] Diberikan bilangan asli Untuk sebarang bilangan bulat
dan
kita punya bahwa
jika dan hanya jika
Dengan kata lain sesuai dengan definisi keterbagian
jika terdapat bilangan bulat
sehingga
[/box]
Contoh 2
,
,
, dan sebagainya.
Langsung dari Definisi 1, dapat diturunkan beberapa sifat yang disajikan pada teorema sebagai berikut.
Teorema 3
[box]
Diberikan sebarang bilangan asli Untuk setiap
berlaku:
- Jika
maka
- Jika
maka
dan
- Jika
dan
maka
[/box]
Bukti hampir sama pada bukti saat kita membahas keterbagian dan diserahkan kepada pembaca sebagai latihan.
Dari sifat 4 pada Teorema 3 diperoleh akibat sebagai berikut.
Akibat 4
[box] Jika , maka
, untuk setiap bilangan asli m. [/box]
[learn_more caption=”Bukti:” state=”open”]
Kita punya , maka menurut sifat 4 pada Teorema 3 akan berlaku
,
, dan
seterusnya dengan menggunakan induksi matematika dapat diperoleh bahwa .
[/learn_more]
Akibat 4 di atas juga dapat dibuktikan dengan menggunakan Binomial Newton. Salah satu kegunaan dari Akibat ?? adalah untuk mencari satu atau beberapa
digit terakhir dari suatu bilangan asli yang cukup besar.
Contoh 5
Tentukan digit terakhir dari
Pembahasan:
Digit terakhir dari suatu bilangan bulat adalah sisa pembagian bilangan tersebut oleh 10. Perhatikan bahwa dengan menggunakan Akibat 4 kita punya bahwa
Dengan demikian, digit terakhir dari
adalah
Contoh 6
Tentukan dua digit terakhir dari (Soal OSP 2002).
Pembahasan:
Perhatikan bahwa Jadi
untuk suatu bilangan bulat
Sekarang kita punya bahwa
Dengan demikian, dua digit terakhir dari
adalah
Selain untuk menentukan digit terakhir dari suatu bilangan asli, kongruensi ini juga dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan baik itu mencari solusi ataupun membuktikan ketidakadaan solusi.
Contoh 7
Tentukan semua solusi asli dari persamaan
Pembahasan:
Karena ruas kanan genap maka ruas kiripun juga genap, dengan demikian dan
harus sama paritasnya. Perhatikan bahwa jika
maka
dan jika
maka
Dengan demikian, jika
dan
keduanya ganjil maka
yang tentu saja tidak habis dibagi
padahal kita tahu bahwa ruas kanan habis dibagi
Jadi
dan
keduanya genap. Misalkan
dan
untuk suatu bilangan asli
dan
Kita masukkan ke persamaan awal diperoleh
yang ekivalen dengan
Proses ini dapat kita lanjutkan sampai kita dapat
dan
yang selnjutnya diperoleh
Persamaan terakhir ini hanya mempunyai solusi
Dengan demikian
dan
Jadi satu-satunya solusi adalah
Perhatikan kembali sifat ke tiga pada Teorema 3, yakni jika maka
untuk setiap bilangan bulat
Bagaimana sebaliknya? Jika
apakah berakibat
Jawabannya tida selalu. Sebagai contoh kita punya
Akan tetapi, ini tidak berakibat
Lantas, syarat apa yang harus ditambahkan agar berlaku sifat demikian?
Teorema 8
[box] Diberikan bilangan asli Jika
dan
maka
[/box]
[learn_more caption=”Bukti:” state=”open”]
Karena maka
dan karena
maka
yang tentu saja berarti
[/learn_more]
0 Comments