Seperti yang telah dikenal baik pada materi dasar logika relasi pada himpunan yang tidak kosong disebut relasi urutan (parsial) jika refleksif, antisimetris, dan transitif. Relasi disebut relasi urutan tegas jika irrefleksif, asimetris, dan transitif. Himpunan yang dilengkapi urutan parsial disebut himpunan terurut parsial dan setiap elemen dan di yang memenuhi anggota biasa ditulis dengan . Jika anggota dengan relasi urutan tegas ditulis dengan .
Pada sistem bilangan asli dapat dikonstruksi relasi urutan dengan menggunakan sifat-sifat operasi ““. Untuk itu perlu dikaji terlebih dulu sifat elementer berikut ini.
Teorema 1
Untuk masing-masing , dapat ditemukan yang memenuhi .
[learn_more caption=”Bukti:” state=”open”]
Dibentuk . Jelas . Dimisalkan , berarti atau
untuk suatu .
Jika , maka . Akibatnya , karena terdapat sehingga . Jika untuk suatu ,
maka
Jelas , akibatnya . Sesuai A4 (Definisi Sistem Bilangan Asli), maka . .
[/learn_more]
Teorema 2
Untuk setiap , berlaku tepat satu pernyataan:
[learn_more caption=”Bukti:” state=”open”]
Hanya akan dibuktikan untuk eksistensi ketiga pernyataan. Ketunggalan pernyataan yang berlaku dijadikan latihan. Diambil sebarang . Dibentuk
Jika , jelas . Jika , menurut Teorema 1 dapat ditemukan yang memenuhi . Akibatnya . Selanjutnya misalkan . Jika , maka . Terdapat yang memenuhi . Jadi .
Jika dapat ditemukan yang memenuhi , maka
dengan . Jadi . Hal ini juga berlaku jika terdapat yang memenuhi . Untuk berakibat yang memenuhi pernyataan pertama. Jadi . Jika menurut Teorema 1 terdapat yang memenuhi . Akibatnya
sehingga .
[/learn_more]
Berdasarkan Teorema 2 dapat diturunkan relasi pada .
Definisi 1
Untuk setiap didefinisikan
Selanjutnya didefinisikan jika dan hanya jika . Relasi menyatakan atau yang merupakan relasi urutan parsial lemah.
Contoh 1
Dari Definisi 1 dapat dinyatakan sifat berikut ini:
Teorema 3
Untuk setiap berlaku tepat hanya satu
Relasi “<” pada Definisi 1 merupakan relasi urutan tegas, seperti yang dinyatakan dalam teorema berikut ini.
Teorema 4
Untuk setiap berlaku
- Jika , maka
- Jika dan , maka
- atau
- Jika , maka
- Jika , maka
[learn_more caption=”Bukti:” state=”open”]
Hanya dibuktikan untuk pernyataan 3. Diketahui dan . Maka dapat ditemukan , sehingga
sehingga , dengan . Akibatnya .
[/learn_more]
Teorema 5
Untuk setiap berlaku
- Jika , maka
- Jika , maka
- Jika , maka
- Jika , maka
[learn_more caption=”Bukti:” state=”open”]
Hanya akan dibuktikan untuk 1 dan 3.
1. Karena , maka dapat ditemukan sehingga . Akibatnya
Dengan kata lain .
3. Terdapat yang memenuhi . Akibatnya . Menurut kanselasi penjumlahan berlaku , sehingga .
[/learn_more]
Selanjutnya, dengan memanfaatkan relasi “” dapat didefinisikan operasi pengurangan antara dua bilangan asli yang berbeda. Meskipun operasi ini tidak berlaku untuk semua pasangan bilangan asli, namun fenomena yang muncul dari operasi tersebut sangat berperan dalam sistem yang lebih luas.
Definisi 2
Untuk setiap di terdapat dengan tunggal yang memenuhi . Elemen tunggal yang memenuhi kondisi tersebut ditulis dengan .
Pada definisi ini terlihat jelas pengurangan oleh dimungkinkan karena adanya syarat cukup ; dan bukan karena operasi pengurangan untuk sebarang dua bilangan di .
Contoh 2
Karena , dan , maka sesuai definisi . Sebaliknya karena , maka tidak dapat didefinisikan di .
Teorema 6
Untuk setiap ,
- Jika , maka
- Jika , maka
- Jika dan , maka
- Jika , maka untuk setiap berlaku
[learn_more caption=”Bukti:” state=”open”]
Hanya untuk 2 dan 4. Untuk 1 dan 3 digunakan untuk latihan.
2 .Karena , berarti . Menggunakan sifat 1, diperoleh . Namun karena bilangan yang memenuhi tunggal, maka .
4. Terdapat yang memenuhi dan . Akibatnya dan . Karena , berakibat .
[/learn_more]
Hubungan antara operasi terhadap pengurangan di antara elemen-elemen mengungkapkan sifat-sifat sistem bilangan asli. Pada teorema berikut ini dipaparkan sebagian di antaranya.
Teorema 7
Untuk sebarang berlaku:
- Jika , maka
- Jika , maka
- Jika dan , maka
[learn_more caption=”Bukti:” state=”open”]
- Karena terdapat sehingga . Jadi dan terdefinisi.
sehingga ..
- Karena , dapat ditemukan sehingga
. Berarti . Sesuai definisi dan .
Terbukti - Diperoleh
. Akibatnya .
[/learn_more]
Selanjutnya salah satu sifat yang berlaku pada sistem bilangan asli dinyatakan dalam teorema berikut ini.
Teorema 8
Pada tidak mungkin ditemukan barisan tak hingga
[learn_more caption=”Bukti:” state=”open”]
Andaikan barisan bilangan-bilangan asli yang memenuhi untuk setiap . Akibatnya terdapat yang memenuhi
Namun kemungkinan paling banyak (bisa lebih sedikit) hanya ada barisan
Kontradiksi.
[/learn_more]
Teorema 9
Di antara dua bilangan asli yang berbeda hanya terdapat sebanyak hingga bilangan asli yang terletak di antara keduanya.
[learn_more caption=”Bukti:” state=”open”]
Misalkan . Karena , dapat ditemukan sehingga . Jika , . Jika , . Jika , diperoleh
sehingga hingga.
[/learn_more]
Akibat dari Teorema 8 dan 9 diperoleh sifat berikut ini.
Sifat 1
Untuk sebarang yang tidak kosong, selalu ditemukan bilangan terkecil, yaitu bilangan yang memenuhi untuk setiap .
[learn_more caption=”Bukti:” state=”open”]
Diambil sebarang . Akibatnya untuk sebarang berlaku atau atau . Jika untuk setiap berarti merupakan bilangan terkecil sebagai yang dicari. Jika tidak berarti dapat ditemukan yang memenuhi . Dibentuk
Jelas bahwa . Menurut Teorema 9 hingga, sehingga hingga. Jadi dapat ditemukan yang memenuhi . Kondisi ini berakibat dapat diurutkan dan tanpa mengurangi keumuman
sehingga merupakan bilangan yang terkecil di .
[/learn_more]
0 Comments